Apa Yang Dimaksud Tawadhu Dan Ciri-cirinya ?

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Hampir setiap hari saya mendengar kata tawadhu. Saat saya baca artikel tentang agama Islam saya juga sering menemukan kata tersebut. Sering disampaikan bahwasannya tawadhu adalah bagian penting dari akhlak seorang muslim. Orang yang sudah punya sikap tawadhu maka ia sudah memiliki akhlak yang tinggi. Sebenarnya, apa yang dimaksud tawadhu dan ciri-cirinya bagaimana ? Adakah hadits dari Nabi Muhammad Saw. mengenai masalah tawadhu ini? Mohon diberi penjelasan. Terima kasih sebelumnya ya Pak.

Jawab :

Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Kata tawadhu memang benar-benar sudah tidak asing lagi di indera dengar kita. Setiap kali kita mendengar tausyiah ceramah dari para ustadz baik itu di majelis taklim maupun melalui video maka kata tersebut sering dilontarkan. Pun demikian tatkala kita membaca buku, majalah, artikel tentang agama Islam. Di sana sangat sering muncul kata tawadhu. Tentu saja amat penting untuk kita menerima penjelasan yang gamblang tentang kata tersebut. Sesuai dengan pertanyaan anda, kita akan membahas pengertian tawadhu. Sebelumnya, tawadhu ini kalau ditulis dalam bahasa arab maka seperti di bawah ini.
Tulisan dan Arti Tawadhu

Latinnya : TAWAADHU'
Artinya : rendah hati.

Secara istilah, pengertian tawadhu adalah sikap hati yang merendahkan diri, ridha, tunduk, dan patuh kepada Allah dengan ditunjukkan bersedia menerima kebenaran. Orang yang memiliki sikap tawadhu ini menganggap tidak masalah bila dipandang lebih rendah dari yang sepantasnya. Orang yang bertawadhu akan memandang orang lain lebih mulia dari dirinya. Ciri-ciri orang yang memiliki sikap tawadhu antara lain :
1. Bersedia menerima kebenaran dari siapa saja yang menyampaikanya.
Ia tidak memandang status sosial orang yang menyampaikan kebenaran tersebut. Apakah yang mengatakan kebenaran itu orang miskin, kaya, berprofesi apa saja, berpangkat rendah. Hal-hal yang berkaitan dengan status tersebut tidak dihiraukannya.
2. Suka bergaul dengan para fakir miskin.
Ini menunjukkan bahwasannya orang yang punya sikap tawadhu itu tidak membeda-bedakan dalam pergaulan hidupnya. Tidak memandang latar belakang ekonomi tatkala bergaul. Semua manusia baik itu orang miskin dan kaya dipandang sama mulianya. Yang membedakan hanyalah ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
3. Mudah menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang atau pihak yang menolongnya. 
Ia mengucapkan terima kasih atas bantuan orang lain. Tidak berat baginya untuk menyampaikan terima kasih tersebut. Ini juga termasuk tanda bersyukur.
4. Mudah memaafkan kesalahan orang lain.
Setiap manusia tidak ada yang terlepas dari salah dan dosa. Maka tatkala seseorang berbuat salah kepada orang lain hendaknya ia meminta maaf. Seorang yang punya sikap tawadhu akan menerima permohonan maaf itu alias memaafkan kesalahan orang tersebut. Memang ada orang yang mengatakan lebih mudah minta maaf dari pada memberi maaf. Meskipun demikian, tidaklah berat bagi orang yang bertawadhu untuk memberi kemaafan.
5. Suka membantu kesulitan orang lain tanpa pilih-pilih status sosialnya.
Meski yang dibantu adalah orang-orang yang berstatus fakir miskin, ia tidak merasa rendah dengan turun tangan membantu mereka. Dalam mengulurkan bantuan kepada orang lain, ia tidak memilih berdasarkan kekayaan, jabatan, dan profesi pekerjaan. 

Ada sebuah hadits mengenai tawadhu ini yang diriwayatkan oleh Bukhari, arti dari hadits tersebut yakni, "Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu' (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya". Orang yang punya sikap tawadhu akan diberi kemuliaan di dunia sampai akhirat kelak. Di hadapan manusia, orang tersebut akan dipandang mulia. Kemudian di akhirat ia akan diberi derajat yang tinggi dengan dimasukkan ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan. Sedangkan, contoh sederhana dari sikap tawadhu ini bisa dilihat ketika ada orang yang berbicara. Orang yang bertawadhu tidak akan memotong pembicaraan lawan bicaranya itu dengan sembarangan. Wallahu a'lam.
Baca juga : Doa Bangun Tidur Lengkap Latin dan Artinya.

Share on Facebook
Share on Twitter
Tags :

Related : Apa Yang Dimaksud Tawadhu Dan Ciri-cirinya ?