Bacaan ayat kursi lengkap latin terjemahannya dan makna arti atau tafsirnya sangat penting untuk diketahui. Hampir semua dari kita tiap muslim sudah tak asing lagi dengan bacaan ini. Ayat kursi merupakan Al Quran surat Al Baqarah ayat 255 (dua ratus lima puluh lima). Mengapa disebut ayat kursi? Karena dalam ayat ini oleh sebagian mufassirin mengartikan kursi dengan ilmu Allah dan ada pula yang mengartikannya dengan kekuasaan-Nya. Di dalam ayat ini dijelaskan tentang keagungan kekuasaaan dan ilmu Allah Subhanahu wa ta'ala.
Tatkala kita masih usia menjadi anak TPA / TPQ (Taman Pendidikan Al-Quran), ustadz dan ustadzah seringkali mengajarkan ayat ini sampai benar-benar hafal. Tak hanya lafaznya namun sekaligus arti terjemahannya. Semua dihafal dengan baik. Karena sejak kecil penghafalanya, kini pun tidak perlu menghafal lagi. Tinggal membacanya sebagai wirid. Banyak sekali anjuran untuk membaca ayat kursi. Akan tetapi, untuk memudahkan kaum muslimin agar bisa membacanya, menghafal, mengetahui arti, dan memahami pengertiannya, kita bisa mempelajarinya berikut ini :
"ALLAHULAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUM, LAA TAKHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUM, LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDH. MANDZAL LADZII YASY FA'U INDAHUU ILLAA BI IDZNIH, YA'LAMU MAA BAINA AYDIIHIM WA MAA KHALFAHUM, WA LAA YUHIITHUUNA BISYAI'IM MIN ILMIHII ILLAA BIMAA SYAA, WASI'A KURSIYYUHUS SAMAAWAATI WAL ARDHA WA LAA YA UUDUHUU HIFZHUHUMAA WA HUWAL ALIYYUL AZHIIM".
Artinya :
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar."
Di dalam ayat Al Quran surat Al Baqarah ayat 255 ini mengandung makna yang dalam.
1. " Allah, tidak ada sesembahan (yang berhak disembah) selain Dia Yang hidup kekal serta terus menerus mengurus (makhluk).”
maknanya :
Allah adalah nama yang paling agung milik Allah ta’ala. Allah mengawali ayat ini dengan menegaskan kalimat tauhid yang merupakan intisari ajaran Islam dan seluruh syariat sebelumnya. Maknanya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Konsekuensinya tidak boleh memberikan ibadah apapun kepada selain Allah. Al-Hayyu dan al-Qayyum adalah dua di antara al-Asma’ al-Husna yang Allah miliki. Al-Hayyu artinya Yang hidup dengan sendirinya dan selamanya. Al-Qayyum berarti bahwa semua membutuhkan-Nya dan semua tidak bisa berdiri tanpa Dia.
2. “Dia Tidak mengantuk dan tidak tidur.”
maknanya :
Maha Suci Allah dari segala kekurangan. Dia selalu menyaksikan dan mengawasi segala sesuatu. Tidak ada yang tersembunyi darinya, dan Dia tidak lalai terhadap hamba-hamba-Nya
3. “Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi.”
maknanya :
Semesta alam ini adalah hamba dan kepunyaan Allah, serta di bawah kekuasaan-Nya. Tidak ada yang bisa menjalankan suatu kehendak kecuali dengan kehendak Allah.
4. "Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya.”
maknanya :
Memberi syafaat maksudnya menjadi perantara bagi orang lain dalam mendatangkan manfaat atau mencegah bahaya. Inti syafaat di sisi Allah adalah doa. Orang yang mengharapkan syafaat Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam berarti mengharapkan agar Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam mendoakannya di sisi Allah.
5. “Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka.”
maknanya :
Ini adalah dalil bahwa ilmu Allah meliputi seluruh makhluk, baik yang ada pada masa lampau, sekarang maupun yang akan datang. Allah mengetahui apa yang telah, sedang, dan yang akan terjadi, bahkan hal yang ditakdirkan tidak ada, bagaimana wujudnya seandainya ada. Ilmu Allah sangat sempurna.
6. “Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah kecuali dengan apa yang dikehendaki-Nya.”
maknanya :
Tidak ada yang mengetahui ilmu Allah, kecuali yang Allah ajarkan. Demikian pula ilmu tentang dzat dan sifat-sifat Allah. Kita tidak punya jalan untuk menetapkan suatu nama atau sifat, kecuali yang Dia kehendaki untuk ditetapkan dalam al-Quran dan al-Hadits.
7. “Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
maknanya :
Allah memiliki kedudukan yang tinggi, dan dzat-Nya berada di ketinggian, yaitu di atas langit (di atas singgasana).
Banyak pula hadits tentang anjuran membaca ayat ini sebagai zikir atau wirid. Misal dibaca sebelum tidur dan sesudah selesai melaksanakan shalat wajib lima waktu. Alangkah baiknya bila menghafal terlebih dahulu ayat ini. Barulah ketika sudah hafal maka akan sangat mudah untuk menjadikannya sebagai wirid dan bacaan harian. Semoga artikel ini bermanfaat untuk para pembaca sekalian.
Baca juga: Doa Sebelum dan Sesudah Wudhu Lengkap.