Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Pada kesempatan yang mulia ini kami akan bahas analisis hukum tajwid Al-Quran Surat At-Taubah Ayat 122 lengkap dengan penjelasan latin dan artin serta isi kandungannya. Surat At-Taubah ini adalah surat ke-9 di dalam Al-Quran. At-Taubah artinya pengampunan. Untuk menganalisis secara mendalam berkenaan tentang hukum tajwid dari ayat tersebut maka kita simak saja berikut ini.
Untuk penjelasan penting untuk nomor-nomor di atas adalah :
1. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
2. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf kaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
3. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.
4. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf fa'. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf fa'.
6. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. Mad lazim kilmi mutsaqqal karena huruf mad bertemu dengan huruf bertasydid dalam satu kata. Cara membacanya panjang 6 harakat.
8. Ikhfa karena huruf ta berharakat fathah tanwin bertemu huruf fa'. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf fa'. Tetapi, kalau di waqaf maka tidak berlaku hukum ini.
Baca juga : Doa Masuk WC Lengkap Arab Latin dan Artinya.
9. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
10. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
11. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti bunyi "ng".
12. Idgham bighunnah karena huruf ta berharakat kasrah tanwin bertemu huruf mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
13. Idzhar sebab huruf nun sukun bertemu huruf ha. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
14. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf tha. Cara membacanya dengan jelas.
15. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
16. Idgham bilaghunnah karena huruf ta' berharakat dhamah tanwin bertemu huruf lam tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
17. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
18. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah dal. Dibaca idgham (masuk ke huruf dal ).
Baca juga : Doa Sesudah Makan Lengkap Arab Latin dan Artinya.
19. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dal berharakat kasrah bertemu ya' sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
20. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf dzal. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf dzal.
21. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
22. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf qaf berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
23. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf hamzah. Cara membacanya dengan jelas.
24. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
25. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2/ 4 atau 5 harakat.
26. Mad lin karena huruf ya' sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
27. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf lam. Cara membacanya dengan jelas.
28. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ya'. Cara membacanya dengan jelas.
29. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
Baca juga : Macam-macam Bacaan Doa I'tidal Lengkap Arab Latin dan Artinya.
Untuk latin dari Surat At-Taubah Ayat 122 adalah :
WA MAA KAANALMU’MINUUNA LIYANFIRUU KAAFFATANFALAU LAA NAFARA MIN KULLI FIRQATIMMINHUM THAA IFATULLI YATAFAQQAHUU FIDDIINI WA LIYUNDZIRUU QAUMAHUM IDZAA RAJA’UU ILAIHIM LA’ALLAHUM YAHDZAARUUN.
Kemudian untuk terjemah atau arti dari Surat At-Taubah Ayat 122 yakni :
" tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya."
Baca pula : Doa Bulan Rajab dan Syaban Lengkap Arab Latin dan Artinya.
Selanjutnya mengenai diantara isi kandungan dari Surat At-Taubah Ayat 122 ialah bahwasannya ayat ini menerangkan bahwa harus ada pembagian tugas dalam masyarakat, sebagian kaum muslimin hendaknya tekun menuntut ilmu dan atau mendalami ilmu-ilmu agama Islam supaya ajaran-ajaran agama itu dapat diajarkan secara merata, dan dakwah dapat dilakukan dengan cara yang lebih efektif serta bermanfaat serta kecerdasan umat Islam dapat ditingkatkan. Apabila umat Islam telah memahami ajaran-ajaran agamanya, dan telah mengerti hukum halal dan haram, serta perintah dan larangan agama, tentulah mereka akan lebih dapat menjaga diri dari kesesatan dan kemaksiatan. Selain itu, dapat melaksanakan perintah agama dengan baik dan dapat menjauhi larangan-Nya. Dengan demikian, umat Islam menjadi umat yang baik, sejahtera di dunia dan di akhirat. Oleh karena ayat ini telah menetapkan bahwa fungsi ilmu tersebut adalah untuk mencerdaskan umat. Demikian semoga bermanfaat. Kita bertemu kembali di dalam kajian lainnya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Baca juga : Doa Sesudah Wudhu Lengkap Arab Latin dan Artinya.